Kamis, 21 Maret 2019

PEMILU BERADAB

Tidak dapat dipungkiri bahwa Pemilu bisa membawa ekses negatif terhadap kerukunan rakyat. Keinginan kuat untuk berkuasa terkadang bisa mengalahkan perjanjian luhur tentang persatuan dan kesatuan,kerukunan. Ambisi menjadi penguasa itu menyebabkan kita seperti hidup dihutan belantara yang begitu buas dan liar. Nilai-nilai yang selama ini merekatkan bathin kita bagai terurai dengan mudah dan membuat kita seperti terancam oleh gerombolan-gerombolan pemangsa atau predator buas. Mereka-mereka itu memaksa kita untuk saling curiga,saling mengintip untuk memastikan saat yang tepat untuk membunuh. Pemilu yang sejatinya adalah pesta yang memberi harapan baru dan menggembirakan berubah menjadi sesuatu yang menakutkan. Banyak kalangan yang berkepentingan dalam keadaan seperti ini sehingga tidak mudah untuk menghentikannya. Berbagai analisis dilakukan untuk memperpanjang waktu menakutkan itu. Akibatnya memang tidak sampai menghentikan Pemilu itu tetapi harapan untuk mendapatkan hasil dari Pemilu yang Beradab menjadi nihil. Ini hal penting karena cuma Pemilu yang Beradaplah yang bisa menghasilkan pemimpin yang Amanah, Anggota Parlemen yang Amanah yang akhirnya menghasilkan Pemerintahan yang bersih berwibawa dan bisa membawa Rakyat ke kehidupan yang makmur dan sejahtera. Pemilu Beradab memberi ruang/akses yang luas bagi Rakyat untuk Memilih secara Cerdas.

Potensi Ekonmi

Kota Tanjungbalai sebenarnya memiliki potensi ekonomi cukup besar. Potensi itu khususnya dibidang  Pariwisata yang diddalamnya tercakup sektor Budaya,Seni,Kuliner,Wisata Bahari,Religi. Potensi ini perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah. Kota Tanjungbalai memang masih memiliki PAD yang rendah sebab secara geografis kota ini bukan wilyah pertanian dan perkebunan yang luas. Secara kewilayahan kota ini terjepit diantara wilayah Kab,Asahan,Kab.Labuhan Batu. Dua wilayah yang menjepitnya itu merupakan wilayah pertanian dan perkebunan yang cukup luas. Untuk perdagangan pun belum menguntungkan posisi Tanjungbalai karena ia merupakan kota terujung diwilayah Sumatera Utara. Namun semua keterbatasan itu bisa diatasi dengan strategi pembangunan ekonomi melalui program pariwisata yang bisa menarik arus kedatangan orang (pergerakan orang) ke Tanjungbalai. Letak kota Tanjungbalai yang relatif dekat dengan Malaysia dan Singapura setidaknya bisa menginspirasi Pemerintah kota untuk bergerak kearah perencanaan dan pelaksanaan program kepariwisataan itu. Dengan mentargetkan jumlah kunjungan wisatawan yang besar,sebab jumlah kedatangan wisatawan (orang) ini adalah kunci yang akan membuka jalan untuk bersinerginya perdagangan,industri,lapangan dan kesempatan kerja. Pemerintah Kota beserta Masyarakatnya dituntut untuk merumuskan tahapan pertama apa yang akan dijadikan sebagai landasan kuat pelaksanaan program ini. Kuliner merupakan salah satu sasaran penting untuk memulai program itu. Perlu dicatat bahwa banyak juga potensi-potensi barang dagang yang dimiliki masyarakat kota Tanjungbalai yang selama ini belum disentuh baik bersifat barang hasil kerajinan dan makanan. Secara integritas program mendatangkan orang (wisatawan) berjalan secara bersamaan dengan penyempurnaan infrastruktur seperti pelabuhan dan jalur/stasiun kereta api. Jalur-Jalur kereta api yang selama ini terlantar dihidupkan kembali karena moda transportasi ini juga sangat mendukung program kepariwisataan sekarang ini apalagi saat ini dipelabuhan udara Kuala Namu sudah ada kereta api Bandara. Juga rencana jalur kereta api sepanjang Pulau Sumatera. Kota Tanjungbalai mesti bersiap untuk mewujudkan cita-cita menjadi kota termakmur dan masyarakat terbahagia diujung timur Sumatera Utara. Pemkot semestinya cerdas melihat potensi sekaligus peluang ekonomi besar ini. Kesadaran membangun ekonomi rakyat Kota Tanjungbalai memerlukan kesadaran lain dari Pemkot yaitu mengurangi ego birokrat nya sehingga dengan terbuka menerima kehadiran dan keterlibatan seluruh lapisan Masyarakat. Kota Tanjungbalai tidak seharusnya menjadi kota dengan PAD Minimais dan Masyarakat nya tidak seharusnya menjadi masyarakat susah.